Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Kamis, 12 Januari 2012

✿ ܓ Renungan untuk Wanita ✿ܓ

Kamis, 12 Januari 2012
Bismillaah. . .

( ♥ ♥ )
Entah angin apa yang membuai hari ini, membuatku begitu berani mencoretkan sesuatu untuk dirimu yang ndak pernah aku kenali. Aku sebenarnya ndak pernah berniat untuk memperkenalkan diriku kepada siapapun. Apalagi mencurahkan sesuatu yang hanya aku khususkan buatmu sebelum tiba masana. Kehadiran sseorang lelaki yang menuntut sesuatu yang kujaga rapi selama ini semata-mata buatmu, itulah hati dan cintaku, membuatku tersadar dari lenaku yang panjang. . .

Ibu telah mendidikku semenjak kecil agar menjaga maruah dan mahkota diriku karena ALLAH telah menetapkanna untukmu suatu hari nanti. Kata ibu, tanggungjawab ibu bapak terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidikna sehingga seorang lelaki mengambil-alih tanggungjawab itu dari mereka. Jadi, kau telah wujud dalam diriku sejak dulu. Sepanjang umurku ini, aku menutup pintu hatiku dari lelaki manapun karena aku tidak mau membelakangimu. . .

Aku menghalang diriku dari mengenali lelaki manapun karena aku ndak mau mengenal lelaki lain selainmu, apa lagi memahami mereka. Karena itulah aku sekuat ‘kodrat yang lemah ini’ membatasi pergaulanku dengan bukan mahromku. Aku lebih suka berada di rumah karena rumah itu tempat yang terbaik buat seorang perempuan. Aku sering merasa ndak selamat dari diperhatikan lelaki. Bukanlah aku bersangka buruk terhadap kaummu, tetapi lebih baik aku berwaspada karena contoh banyak di depan mata. . .

Aku palingkan wajahku dari lelaki yang asyik memperhatikan diriku atau coba merayuku. Aku sedaya mungkin melarikan pandanganku dari lelaki ajnabi (asing) karena Sayyidah Aisyah pernah berpesan, “Sebaik-baik wanita ialah yang ndak memandang dan ndak dipandang oleh lelaki.”
Aku ndak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apalah gunana aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang. Aku ndak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati. . .

Aku juga ndak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan. Bagaimana akan kujawab di hadapan ALLAH kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi? Kalau aku ndak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias pribadiku karena itulah yang dituntut oleh ALLAH. Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik? ? ?

ndak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu. ALLAH telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen. . .

Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh ALLAH saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap ndak berputus asa. Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan ? Aku beristigfar memohon ampunanNya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan. . .

Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku. Di mana saja aku berada, aqal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak. . .

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana. . .

Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga,Sang PENFEKAR SUNNAH yang memimpinku ke arah tujuan yang satu. . .

ndak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf 'Alayhisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman 'Alayhisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alayhi wasallam, yang mampu mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat aku terpikat. . .

Andaina kaulah jodohku yang tertulis di Lauhul Mahfuz, ALLAAH pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji ALLAH. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih nidak mempunyai hak untuk begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah ALLAH tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.

Permintaanku ndak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridho Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. . .

Aku pasti berendam airmata darah, andaina engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku. Cukuplah kau mencintai ALLAH dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai ALLAH, kau akan mencintaiku karenaNya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga. . .

Wassalamu'alaykum. . .

Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan mahromna cukuplah dengan itu hilang harga dirina. . .di hadapan ALLAH! ! !Di hadapan ALLAH! ! ! Di hadapan ALLAH! ! ! PELIHARALAH DIRI DAN JAGA KESUCIAN.

dariku,
yang mencintaimu Lillaah,Billaah,fillaah. . .

♥ jika qt mencintai ALLAH,maka qt akan memiliki segalana ♥
salam ukhwah admin baru page IAMTP :
Filzah Aulia Mahabbah

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Follow me in the Fb

Followers

Page Range

Mutiara Kata

“Kita asyik dengan pertarungan militer, sukses menempa hati ikhlas, berhasil menciptakan cinta mati syahid. Tetapi, kita lalai memikirkan kekuasaan (politik). Kita tak sepenuh hati menggelutinya. Kita masih memandang bahwa politik adalah barang najis. Akhirnya, kita sukses mengubah arah angin; kemenangan dengan pengorbanan yang mahal bisa kita raih. Tetapi, menjelang babak akhir, saat kemenangan siap dipetik, musuh-musuh melepaskan tembakan ‘rahmat’ untuk menjinakkan kita.” (Tokoh Jihad Afghan-Arab)