Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Jumat, 29 Oktober 2010

alesan nulis

Jumat, 29 Oktober 2010
0 komentar

Assalamm’alaikum Wr.Wb…
Dengan menarik napas dalam-dalam lalu keluarkan sambil teriakan sama-sama “Alhamdlillah luar biasa Allahu Akbar!!! Akhirnya bisa juga aku menulis di situs kita tercina ini, sudah hampir seminggu situs kita tercinta ini launching namun aku blom sempat mengutarakan dan mencurahkan isi hati sekaligus otak bin pikiran ini, :3 untuk meramaikan belantika persitusan di dunia ini, :putnam: aku tidak tahu harus menulis apa di situs ku ini :D , maklumlah tulisan ku ini agak jelek kayak benang pakusut (ceuk orang sunda mah) :P,hohoho… yang pasti sih aku pengen banget bisa nulis di situs ini apapun itu bentuknya asalkan bemanfaat insya Allah jadi ladang pahala bagiku,amien..
Seperti pak Ismail Yusanto bilang menulis membuat umur intelektual kita bisa jauh melampaui umur fisik kita, beliau mencontohkan Imam Syafi’I seorang mujtahid agung di massa keemasan islam, sudah ratusan tahun lalu meninggal, namun karyanya kitab al-Umm hingga sekarang masih terus dibaca, begitu juga Imam Ghazali dengan Ihya Ulumuddin dan ulama lainnya yang karya-karya nya sampai sekarang masih di gunakan di pesantren-pesantren, subhanallah sungguh luar biasa karya tulis mereka berupa ilmu yang sangat bermanfaat bagi kita dan para penerus umat Islam tentunya, karna menurut nabi Muhammad SAW, tiga amalan yang tak akan terputus walau kita udah mati diantaranya adalah ilmu yang bermanfaat. Maka karya tulis yang kita tulis semasa hidup mudah-mudahan bisa memperpanjang aliran amal saleh kita sepanjan-panjangnya disaat orang lain tidak bisa mendapatkannya karena memang tidak pernah menulis, makanya menulis donk,hohohoho :Djadi nyuruh nulis gni ya? ^_^
Okelah klo begitu(pake qalqalah dibancanya ya)J, aku siap untuk menulis, tapi??? Nulis apa ya? :’( (guguttrut hela bari mikir kaditu kadieu) ya udah dech aku nulis pengalaman kerja baruku aja ya, coz ini jga sangat penuh makna dan sangat layak dijadikan….dijadikan apa ya? (guguttrut deui) :3 ya, pokokna mah dijadikan pelajaran weh lah….(ulah nanya pelajaran naonnya!!!) >_<
Para pembaca yang budiman Jseperti kita ketahui bersama,bahwa aku baru saja diterima keja di salah satu perusahaan swasta di kawasan jakarta pusat, yang begerak dalam bidang (BIMBEL), are you know bimbel? Hhohohoho..(loba neda jeung soto jadi bsa bh.inggris):D dan aku di tempatkan di bidang Admin plus-plus,(jangan negatif thinking dlu yua):3 plus-plus disini maksudnya plus bersih-bersih,plus ngepel2 plus mantuan dagang soto, itulah kerjaan baruku klie ini dari operator plus teknisi warnet hijrah menjadi Admi Plus-Plus, tadinya sih sempet terlintas dihati dan otak ku penyesalan yang amat luar biasa(hayang nyakalna ge sagede gunug Sunda :mode on) :’( krna aku tak memilih kerja yang di bogor bagian IT di Salah satu warnet terkemuka di bogor, ya mungkin Allah sudah men-takdirkan aku harus kerja disini, karna Allah yang lebih tau yang terbaik bagiumatnya di banding kita, oleh karna itu aku coba berlapang dada untuk terima kerjaan ini, karna aku juga sadar semua pekerjaan tak ada yang enak semua nya, pasti ada pahit-pahitnya walaupun sedikit(emagnya paria? :D ), tapi setelah aku jalani dengan senyuman penuh kesabaran, alhamdulillah nikmat juga,:D dan aku ingat juga firman Allah SWT dalam kitab sucinya yang artinya: “bilamana engkau bersyukur atas nikmat dari Ku maka akan aku tambah nikmatku,dan bilamana engkau kufur terhadap nikmatku sesungguhnya ajabku sangatlah pedih”.
Malam ini adalah malam ke 4 aku tidur di mess ,tempat kerja ku ini yang jauh dari orang tua jauh dari sanak saudara,ditemani sepasang bantai dan guling(bau dahdir)menambah pedihnya hidup di tempat orang, mungkin malam ini hanya sekian dlu ya masih banyak yang ingin aku ceritakan, ini baru pembukaan , aku harap kalian menunggu dan pensaran akan kelanjutan pengalaman ku ini, kunjungi terus situs ini, dan jadilah bagian dari perjalanan situs ini, aku harap antum semua menunggu-nunggu kisah selanjutnya, nantikna kisah selanjutnya ya,
Salam hangat dari ku untuk antum semua yang insya Allah imannya tak setebal imanku. Wassalam…
Mpudz Al Qudwah

read more

Senin, 25 Oktober 2010

Terbongkar Kebohongan Yahudi Tentang Sejarah "Tembok Ratapan"

Senin, 25 Oktober 2010
0 komentar

Seorang dosen dari universitas Palestina menjadi akademisi yang sekali lagi membahas  sejarah dan menyatakan bahwa sejarah Yahudi di Yerusalem, yang oleh para Yahudi sebagai ibu kota mereka selama 1.600 tahun sebelum Nabi Muhammad menyampaikan agama Islam. Dosen tersebut menyangkal bahwa adanya hubungan orang-orang Yahudi dengan Tembok Ratapan dari Kuil Yahudi.

Shamekh Alawneh, seorang dosen sejarah modern di Universitas Terbuka Al-Quds, berkata bahwa Yahudi menciptakan hubungan dengan tembok tersebut untuk tujuan Politik, untuk meyakinkan Yahudi Eropa dan Zionis untuk datang ke Palestina.  Alawneh berkata, “Tujuan dari Yahudi untuk memberi nama tembok tersebut sebagai “Tembok Ratapan” kepada tembok ini merupakan sesuatu yang politis. Para Yahudi tidak memiliki pilihan lain kecuali untuk menciptakan sebuah alasan mengenai Yerusalem untuk menyebarkan diantara para Zionis atau Yahudi Eropa untuk berhubungan dengan sesuatu yang konkret dari masa lalu Yerusalam. Mereka membuat klaim palsu dan menyebut ‘Tembok Buraq’ sebagai ‘Tembok Ratapan’.

“Tembok tersebut tidak mempunyai akar sejarah,” ujarnya dalam sebuah program televisi yang berjudul Yerusalem – Sejarah dan Budaya. “Ini adalah istilah politik untuk , memenangkan hati dan dukungan dari Zionis di Eropa sehingga mereka akan berpindah dan masuk ke Palestina. Tidak lebih. Pembawa acara tersebut juga merujuk ke “Yahudisasi” dari Yerusalem dan rencana Yahudi untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsa.

Juni lalu, WND mengutip kepala staf Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang menyatakan bahwa Yerusalem adalah milik umat Muslim. Ia memeperingatkan bahwa gerakan apapun, atau serangan apapun oleh Israel, yang mengganggu kompleks Al-Quds akan dibalas oleh 1,5 milyar Muslim dunia. ”Yerusalem adalah Muslim. Masjid Al Aqsa dan Haarem Al Sharif adalah 100 persen Muslim. Israel bermain dengan api ketika mereka mengancam Al-Aqsa dengan penggalian yang sedang mereka lakukan, ” ujar kepala staf Abbas, Rafiq Al Husseini.

Dalam sebuah wawancara ekslusif pada bulan Maret 2007, Taysir Tamimi, Pemimpin dari Pengadilan Palestina dan salah satu dari pemimpin Muslim yang paling berpengaruh di Israel, mengatakan bahwa Kuil Yahudi tersebut tidak pernah ada, dan Tembok Ratapan sebenarnya adalah tempat dimana Nabi Muhammad mengikatkan kendaraan ajaibnya, Masjid Al Aqsa dibangun oleh para malaikat dan Ibrahim, Musa dan Isa adalah nabi-nabi dalam Islam.
Tamimi dianggap sebagai ulama terpenting Palestina setelah Muhammad Hussein, Mufti Agung Yerusalem.

“Israel memulai sejak 1967 membuat penggalian arkeologis untuk menunjukan bukti-bukti adanya hubungan antara Yahudi dengan kota tersebut, dan mereka tidak menemukan apapun. Tidak ada koneksi terhdap Israel sebelum Yahudi memasuki wilayah ini pada tahun 1880,” ujar Tamimi. Tamimi berkata bahwa deskripsi dari deskripsi dari Kuil Yahudi di Taurat dan di tulisan Byzantine dan Roma dari periode Kuil tersebut merupakan hasil pemalsuan, dan bahwa Taurat telah dipalsukan.
Seorang dosen dari universitas Palestina menjadi akademisi yang sekali lagi membahas  sejarah dan menyatakan bahwa sejarah Yahudi di Yerusalem, yang oleh para Yahudi sebagai ibu kota mereka selama 1.600 tahun sebelum Nabi Muhammad menyampaikan agama Islam. Dosen tersebut menyangkal bahwa adanya hubungan orang-orang Yahudi dengan Tembok Ratapan dari Kuil Yahudi.Shamekh Alawneh, seorang dosen sejarah modern di Universitas Terbuka Al-Quds, berkata bahwa Yahudi menciptakan hubungan dengan tembok tersebut untuk tujuan Politik, untuk meyakinkan Yahudi Eropa dan Zionis untuk datang ke Palestina.

Alawneh berkata, “Tujuan dari Yahudi untuk memberi nama tembok tersebut sebagai “Tembok Ratapan” kepada tembok ini merupakan sesuatu yang politis. Para Yahudi tidak memiliki pilihan lain kecuali untuk menciptakan sebuah alasan mengenai Yerusalem untuk menyebarkan diantara para Zionis atau Yahudi Eropa untuk berhubungan dengan sesuatu yang konkret dari masa lalu Yerusalam. Mereka membuat klaim palsu dan menyebut ‘Tembok Buraq’ sebagai ‘Tembok Ratapan’.
“Tembok tersebut tidak mempunyai akar sejarah,” ujarnya dalam sebuah program televisi yang berjudul Yerusalem – Sejarah dan Budaya. “Ini adalah istilah politik untuk , memenangkan hati dan dukungan dari Zionis di Eropa sehingga mereka akan berpindah dan masuk ke Palestina. Tidak lebih.  Pembawa acara tersebut juga merujuk ke “Yahudisasi” dari Yerusalem dan rencana Yahudi untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsa.

Juni lalu, WND mengutip kepala staf Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang menyatakan bahwa Yerusalem adalah milik umat Muslim. Ia memeperingatkan bahwa gerakan apapun, atau serangan apapun oleh Israel, yang mengganggu kompleks Al-Quds akan dibalas oleh 1,5 milyar Muslim dunia.  ”Yerusalem adalah Muslim. Masjid Al Aqsa dan Haarem Al Sharif adalah 100 persen Muslim. Israel bermain dengan api ketika mereka mengancam Al-Aqsa dengan penggalian yang sedang mereka lakukan, ” ujar kepala staf Abbas, Rafiq Al Husseini.

Dalam sebuah wawancara ekslusif pada bulan Maret 2007, Taysir Tamimi, Pemimpin dari Pengadilan Palestina dan salah satu dari pemimpin Muslim yang paling berpengaruh di Israel, mengatakan bahwa Kuil Yahudi tersebut tidak pernah ada, dan Tembok Ratapan sebenarnya adalah tempat dimana Nabi Muhammad mengikatkan kendaraan ajaibnya, Masjid Al Aqsa dibangun oleh para malaikat dan Ibrahim, Musa dan Isa adalah nabi-nabi dalam Islam.

Tamimi dianggap sebagai ulama terpenting Palestina setelah Muhammad Hussein, Mufti Agung Yerusalem.
“Israel memulai sejak 1967 membuat penggalian arkeologis untuk menunjukan bukti-bukti adanya hubungan antara Yahudi dengan kota tersebut, dan mereka tidak menemukan apapun. Tidak ada koneksi terhdap Israel sebelum Yahudi memasuki wilayah ini pada tahun 1880,” ujar Tamimi. Tamimi berkata bahwa deskripsi dari deskripsi dari Kuil Yahudi di Taurat dan di tulisan Byzantine dan Roma dari periode Kuil tersebut merupakan hasil pemalsuan, dan bahwa Taurat telah dipalsukan. (Sumber : Suara Media)

read more

Selasa, 19 Oktober 2010

Air Mata Perjuangan

Selasa, 19 Oktober 2010
0 komentar


tlah jauh kisah diantara perjalanan kita
lewati suka dan duka di jalan kemuliaan
bersama mendayung bahtera kebenaran
menerjang badai di laut perjuangan

terbesit hasrat tuk beralih
mencoba berpaling dari Syariah
namun tak kuasa tuk meninggakan-Nya
karna kebenaran tlah tertambat di dalam hatiku

Dapatkah selamanya kita berjuang
Menyatukan pemikiran kau dan aku
Semoga perjuangan kita kekal abadi
Sesampainya akhir nanti selamanya

biarlah waktu yang menjawab semua
semua prahara yang telah tercipta 
mendewasakan pemikiran antara engkau dan aku
dan setiap tetes air mata perjuangan
dapat menyegarkan cinta yang tlah ada [mPd]

read more

Masihkah Sakti, Pancasila..?

0 komentar
Oleh Lathifah Musa

Tanggal 1 Oktober sering disebut sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Bahkan pada masa Orde Baru seolah disakralkan dengan upacara-upacara untuk memperingati kesaktiannya. Bagaimana dengan Pancasila hari ini? Benarkah ia adalah ideologi yang sakti? Mengapa seakan tenggelam dalam Kapitalisme yang kian membelit Indonesia? Mengapa ada istilah, merestorasi Pancasila? Bagaimana jalan keluar menyelamatkan Indonesia, di tengah cengkeraman Kapitalisme-Liberal?
Filsafat Pancasila dan Kepentingan Rezim Penguasa
Syafi’i Ma’arif, mantan Ketua PP Muhammadiyah, pernah mengatakan bahwa  Pancasila merupakan karya Bung Karno. Bung Karnolah yang pertama menyampaikan gagasan tersebut dalam sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945. Namun sebenarnya asal usul pemikiran tersebut juga banyak menjadi polemik, karena yang disampaikan Bung Karno tgl 1 Juni sama dengan sila-sila yang pernah disampaikan Mohamad Yamin pada 29 Mei 1945. Hanya saat itu Mohamad Yamin tidak membicarakannya sebagai dasar negara.
Selanjutnya istilah  “Pancasila Sakti” dipopulerkan oleh Pak Harto, presiden kedua Republik Indonesia.  Sepanjang Orde Baru berkuasa, kepada rakyat Indonesia ditanamkan doktrin bahwa Pancasila yang bersumber dari nilai-nilai yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat, merupakan ajaran yang tak boleh dibantah. Pancasila kemudian seperti disakralkan dalam rangka menguatkan rezim Pak Harto.
Mengenai asal usul nilai-nilai Pancasila, banyak yang mengatakan itu bukan berasal dari budaya asli bangsa Indonesia. Budaya asli bangsa, tentu rujukannya ke anismisme (penyembahan roh) dan dinamisme. Dalam telaah-telaah tentang nilai-nilai Pancasila ini ada yang mengatakan kemiripannya dengan asas zionisme dan freemasonry seperti Monotheisme (Ketuhanan Yang Maha Esa), Nasionalisme (Kebangsaan), Humanisme (Kemanusiaan yang adil dan beradab), Demokrasi (Musyawarah), dan Sosialisme (Keadilan Sosial).]
Menurut Abdullah Patani, dalam risalah kecil berjudul Freemasonry di Asia Tenggara, yang ditulisnya di Madinah al-Munawarah pada tahun 1400 H dan diterbitkan dalam bahasa Melayu di Malaysia oleh Ali bin Haji Sulong, kesamaan sila-sila pada Pancasila dengan kelima sila pada asas Zionisme dan asas Freemasonry, tidak terjadi secara kebetulan, namun merupakan proses panjang dan sistematis, dimana para tokoh-tokoh penggagas Pancasila (Soekarno, Soepomo, dan M. Yamin) sudah sejak lama menyerap nilai-nilai zionisme dan freemasonry itu. Demikian juga dengan Ki Hajar Dewantara, yang disebut sebagai Bapak Pendidikan Nasional.  Bung Karno adalah murid dari Ki Hajar dan A Baars (seorang Belanda) yang juga memiliki nilai-nilai ini. Apalagi Bung Karno semasa hidup menunjukkan sikap penghargaan yang tinggi terhadap pemikiran Mustafa Kemal Attaturk, salah seorang anggota Freemasonry dari Turki. Bahkan Soekarno cenderung meneladani Kemal di dalam menghadapi Islam, antara lain tipudaya terhadap rakyat dan ulama Islam.
Selanjutnya Pancasila yang menjadi fllsafat Bung Karno juga menerapkan doktrin NASAKOM (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme). Ketika itu Soekarno berdalih, kita akan berhadapan dengan Neokolonialisme, penjajahan baru. Untuk menghadapinya, kalangan Islam harus menjalin kerja sama dengan komunis, sehingga tercipta kekuatan yang besar. Untuk itulah konsep Nasakom diperlukan. Namun nyatanya, bahaya Neokolonialisme hanya berhasil membuat PKI menjadi besar.



Ideologi dan Pancasila
Yang dimaksud ideologi adalah pemikiran yang mendasar. Dalam bahasa istilah disebut Mabda’, yakni pemikiran mendasar yang memancarkan sistem aturan yang akan mengeksiskannya. Pada faktanya, mulai abad ke-15 M hingga sekarang hanya ada tiga sistem yang bisa disebut mabda’, yaitu Islam, Sosialisme dan Kapitalisme. Namun saat ini yang eksis sebagai negara-negara di dunia hanyalah Kapitalisme. Karena sosialisme telah runtuh sesudah runtuhnya Uni Soviet tahun 1990 M. Sementara, sebagai sebuah mabda’, Islam telah berakhir bersamaan dengan runtuhnya Kekhilafahan Turki Utsmani tahun 1924 M. Dengan demikian, sebuah ideologi dikatakan eksis ketika ada negara yang mengembannya. Namun keruntuhan negara bukan berarti hilangnya ideologi. Ideologi tetap lestari pada diri para pengembannya.
Pengakuan bahwa Islam adalah ideology yang memiliki potensi besar untuk kembali bangkit telah diakui oleh negara adidaya AS. Itulah sebabnya mengapa dalam analisis strategis pemerintah AS, mereka memasukkan ancaman selanjutnya adalah Islam. Hal ini karena AS telah menyadari bahwa Islam adalah ideologi dan akan tampil kembali menjadi ideologi besar yang menguasai dunia. Dalam konteks ideologi inilah, tidak ada yang membicarakan Pancasila. Karena Pancasila hanyalah nilai-nilai yang diambil dari ideologi sana-sini. Pancasila tidak memiliki identitas khas ideologi manapun. Wajar bila Komunis pun terakomodasi dalam penerjemahan Pancasila versi Bung Karno.
Selanjutnya Pancasila menjadi filsafat yang disakralkan, ini terjadi di masa Orde Baru. Pancasila dijadikan asas tunggal bagi semua partai politik dan organisasi masyarakat tanpa kecuali. Ideologi itu dikampanyekan secara nasional dan lewat pendidikan sekolah. Penataran dilakukan secara berjenjang dengan menggunakan anggaran negara. Namun, Pancasila yang diajarkan sudah direduksi menjadi 36 butir-butir sifat yang harus dihafal. Pancasila juga digunakan sebagai alat pemukul bagi kelompok yang kritis. Misalnya, di jaman Pak Harto, orang yang menolak tanahnya digusur dicap “anti-Pancasila”. Orang yang mau membuat Partai selain tiga partai yang dilegalkan juga disebut “anti Pancasila”. Bahkan berjilbab pun awalnya dipandang “anti Pancasila”. Setelah Soeharto lengser, orang banyak yang skeptis dengan Pancasila.

Pada 2006, Presiden SBY berpidato tentang pentingnya Pancasila dalam menata kembali kerangka kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehari sebelumnya, sejumlah pakar mendiskusikan Pancasila yang kemudian diterbitkan dengan judul Restorasi Pancasila. Pancasila dibahas dalam rangka menghadapi perubahan zaman, globalisasi dan desentralisasi pemerintahan.
Menurut Syafi’I Ma’arif dan Kiki Syahnakri dalam wawancara terpisah denganHarian Kompas tgl 24 Agustus 2010, kini Pancasila dikatakan hampir tidak tersisa dalam era Kaptalisme dan Liberalisme.  Di sisi lain, Presiden SBY membanggakan situasi yang demokratis ini dalam pidato kenegaraannya pada tanggal 16 Oktober 2010. Indonesia sudah menjadi negara demokrasi terbesar ketika setelah India dan AS.  Sejalan dengan hal tersebut, Pancasila sendiri tenggelam dalam dominasi Kapitalisme dan Liberalisme dalam sebuah sistem yang bernama demokrasi. Maka bagaimana ia bisa berhadapan dengan ideology Kapitalisme itu sendiri?
Mengambil Sikap menghadapi Kapitalisme-Liberalisme
Selayaknya umat Islam tidak boleh berpikir bahwa ada yang bisa menyelamatkan umat ini, selain ideologi Islam. Islam adalah agama yang tidak hanya membangun sebuah pondasi pemikiran yang kokoh sebagai sebuah prinsip ideologi pengembannya, namun juga memiliki sistem hidup yang khas, lengkap, tinggi dan mulia.
Allah SWT adalah Dzat yang paling mengetahui manusia yang diciptakan-Nya, yang paling mengetahui hukum terbaik bagi umat manusia, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Maha Adil, Maha Perkasa, Maha Bijaksana, Maha Lembut kepada hambaNya. Dengan keyakinan ini, insya Allah pelaksanaan Hukum Islam itu mudah, dan yang penting akan menyelesaikan persoalan manusia dan menyelamatkan manusia di dunia dan di akhirat.
Mengenai Pancasila, maka filsafat ini tidak perlu lagi dibahas atau diperdebatkan, karena memang tidak bermanfaat untuk dipikirkan. Pancasila yang selama ini menjadi slogan untuk menampilkan identitas Bangsa Indonesia, namun identitas tersebut selamanya akan mengalami perubahan sejak jaman kemerdekaan, masa revolusi jaman Nasakom, masa Orde Baru atau Reformasi, atau era Kapitalisme Global seperti ini. Bagi umat Islam, yang harus melekat hanyalah memiliki identitas Islam. Yakni hanya berpegang pada al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw yang layak dijadikan pegangan sampai mati.



Allah SWT sudah memberi peringatan kepada orang-orang yang beriman:Yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaaha haqqa tuqaatihi, walaa tamuutunna illaa wa antum muslimuun.” {Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, dan janganlah kalian mati melainkan kalian dalam keadaan muslim] (Ali Imran: 102).
Sumber Bacaan:
1.    Kesaktian Pancasila. www.wikipedia.org
2.    Pidato Kenegaraan Presiden RI 16 Agustus 2010-09-30
3.    Harian Kompas, 24 Agustus 2010
4.    Freemasonry di Asia Tenggara. Abdullah Pattani. Dalam asal usul Pancasila.
5.    Peraturan hidup dalam Islam (Terj. An-Nizhaam al-Islaamiy). Syekh Taqiyuddin an Nabhany. Pustaka Thariqul Izzah. 2003
MASIHKAH SAKTI, PANCASILA? 

Oleh Lathifah Musa 

Tanggal 1 Oktober sering disebut sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Bahkan pada masa Orde Baru seolah disakralkan dengan upacara-upacara untuk memperingati kesaktiannya. Bagaimana dengan Pancasila hari ini? Benarkah ia adalah ideologi yang sakti? Mengapa seakan tenggelam dalam Kapitalisme yang kian membelit Indonesia? Mengapa ada istilah, merestorasi Pancasila? Bagaimana jalan keluar menyelamatkan Indonesia, di tengah cengkeraman Kapitalisme-Liberal?



Filsafat Pancasila dan Kepentingan Rezim Penguasa
Syafi’i Ma’arif, mantan Ketua PP Muhammadiyah, pernah mengatakan bahwa  Pancasila merupakan karya Bung Karno. Bung Karnolah yang pertama menyampaikan gagasan tersebut dalam sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945. Namun sebenarnya asal usul pemikiran tersebut juga banyak menjadi polemik, karena yang disampaikan Bung Karno tgl 1 Juni sama dengan sila-sila yang pernah disampaikan Mohamad Yamin pada 29 Mei 1945. Hanya saat itu Mohamad Yamin tidak membicarakannya sebagai dasar negara.
Selanjutnya istilah  “Pancasila Sakti” dipopulerkan oleh Pak Harto, presiden kedua Republik Indonesia.  Sepanjang Orde Baru berkuasa, kepada rakyat Indonesia ditanamkan doktrin bahwa Pancasila yang bersumber dari nilai-nilai yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat, merupakan ajaran yang tak boleh dibantah. Pancasila kemudian seperti disakralkan dalam rangka menguatkan rezim Pak Harto.
Mengenai asal usul nilai-nilai Pancasila, banyak yang mengatakan itu bukan berasal dari budaya asli bangsa Indonesia. Budaya asli bangsa, tentu rujukannya ke anismisme (penyembahan roh) dan dinamisme. Dalam telaah-telaah tentang nilai-nilai Pancasila ini ada yang mengatakan kemiripannya dengan asas zionisme dan freemasonry seperti Monotheisme (Ketuhanan Yang Maha Esa), Nasionalisme (Kebangsaan), Humanisme (Kemanusiaan yang adil dan beradab), Demokrasi (Musyawarah), dan Sosialisme (Keadilan Sosial).



Menurut Abdullah Patani, dalam risalah kecil berjudul Freemasonry di Asia Tenggara, yang ditulisnya di Madinah al-Munawarah pada tahun 1400 H dan diterbitkan dalam bahasa Melayu di Malaysia oleh Ali bin Haji Sulong, kesamaan sila-sila pada Pancasila dengan kelima sila pada asas Zionisme dan asas Freemasonry, tidak terjadi secara kebetulan, namun merupakan proses panjang dan sistematis, dimana para tokoh-tokoh penggagas Pancasila (Soekarno, Soepomo, dan M. Yamin) sudah sejak lama menyerap nilai-nilai zionisme dan freemasonry itu. Demikian juga dengan Ki Hajar Dewantara, yang disebut sebagai Bapak Pendidikan Nasional.  Bung Karno adalah murid dari Ki Hajar dan A Baars (seorang Belanda) yang juga memiliki nilai-nilai ini. Apalagi Bung Karno semasa hidup menunjukkan sikap penghargaan yang tinggi terhadap pemikiran Mustafa Kemal Attaturk, salah seorang anggota Freemasonry dari Turki. Bahkan Soekarno cenderung meneladani Kemal di dalam menghadapi Islam, antara lain tipudaya terhadap rakyat dan ulama Islam.
Selanjutnya Pancasila yang menjadi fllsafat Bung Karno juga menerapkan doktrin NASAKOM (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme). Ketika itu Soekarno berdalih, kita akan berhadapan dengan Neokolonialisme, penjajahan baru. Untuk menghadapinya, kalangan Islam harus menjalin kerja sama dengan komunis, sehingga tercipta kekuatan yang besar. Untuk itulah konsep Nasakom diperlukan. Namun nyatanya, bahaya Neokolonialisme hanya berhasil membuat PKI menjadi besar.



Ideologi dan Pancasila
Yang dimaksud ideologi adalah pemikiran yang mendasar. Dalam bahasa istilah disebut Mabda’, yakni pemikiran mendasar yang memancarkan sistem aturan yang akan mengeksiskannya. Pada faktanya, mulai abad ke-15 M hingga sekarang hanya ada tiga sistem yang bisa disebut mabda’, yaitu Islam, Sosialisme dan Kapitalisme. Namun saat ini yang eksis sebagai negara-negara di dunia hanyalah Kapitalisme. Karena sosialisme telah runtuh sesudah runtuhnya Uni Soviet tahun 1990 M. Sementara, sebagai sebuah mabda’, Islam telah berakhir bersamaan dengan runtuhnya Kekhilafahan Turki Utsmani tahun 1924 M. Dengan demikian, sebuah ideologi dikatakan eksis ketika ada negara yang mengembannya. Namun keruntuhan negara bukan berarti hilangnya ideologi. Ideologi tetap lestari pada diri para pengembannya.
Pengakuan bahwa Islam adalah ideology yang memiliki potensi besar untuk kembali bangkit telah diakui oleh negara adidaya AS. Itulah sebabnya mengapa dalam analisis strategis pemerintah AS, mereka memasukkan ancaman selanjutnya adalah Islam. Hal ini karena AS telah menyadari bahwa Islam adalah ideologi dan akan tampil kembali menjadi ideologi besar yang menguasai dunia. Dalam konteks ideologi inilah, tidak ada yang membicarakan Pancasila. Karena Pancasila hanyalah nilai-nilai yang diambil dari ideologi sana-sini. Pancasila tidak memiliki identitas khas ideologi manapun. Wajar bila Komunis pun terakomodasi dalam penerjemahan Pancasila versi Bung Karno.



Selanjutnya Pancasila menjadi filsafat yang disakralkan, ini terjadi di masa Orde Baru. Pancasila dijadikan asas tunggal bagi semua partai politik dan organisasi masyarakat tanpa kecuali. Ideologi itu dikampanyekan secara nasional dan lewat pendidikan sekolah. Penataran dilakukan secara berjenjang dengan menggunakan anggaran negara. Namun, Pancasila yang diajarkan sudah direduksi menjadi 36 butir-butir sifat yang harus dihafal. Pancasila juga digunakan sebagai alat pemukul bagi kelompok yang kritis. Misalnya, di jaman Pak Harto, orang yang menolak tanahnya digusur dicap “anti-Pancasila”. Orang yang mau membuat Partai selain tiga partai yang dilegalkan juga disebut “anti Pancasila”. Bahkan berjilbab pun awalnya dipandang “anti Pancasila”. Setelah Soeharto lengser, orang banyak yang skeptis dengan Pancasila.
Pada 2006, Presiden SBY berpidato tentang pentingnya Pancasila dalam menata kembali kerangka kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehari sebelumnya, sejumlah pakar mendiskusikan Pancasila yang kemudian diterbitkan dengan judul Restorasi Pancasila. Pancasila dibahas dalam rangka menghadapi perubahan zaman, globalisasi dan desentralisasi pemerintahan.
Menurut Syafi’I Ma’arif dan Kiki Syahnakri dalam wawancara terpisah denganHarian Kompas tgl 24 Agustus 2010, kini Pancasila dikatakan hampir tidak tersisa dalam era Kaptalisme dan Liberalisme.  Di sisi lain, Presiden SBY membanggakan situasi yang demokratis ini dalam pidato kenegaraannya pada tanggal 16 Oktober 2010. Indonesia sudah menjadi negara demokrasi terbesar ketika setelah India dan AS.  Sejalan dengan hal tersebut, Pancasila sendiri tenggelam dalam dominasi Kapitalisme dan Liberalisme dalam sebuah sistem yang bernama demokrasi. Maka bagaimana ia bisa berhadapan dengan ideology Kapitalisme itu sendiri?



Mengambil Sikap menghadapi Kapitalisme-Liberalisme
Selayaknya umat Islam tidak boleh berpikir bahwa ada yang bisa menyelamatkan umat ini, selain ideologi Islam. Islam adalah agama yang tidak hanya membangun sebuah pondasi pemikiran yang kokoh sebagai sebuah prinsip ideologi pengembannya, namun juga memiliki sistem hidup yang khas, lengkap, tinggi dan mulia.
Allah SWT adalah Dzat yang paling mengetahui manusia yang diciptakan-Nya, yang paling mengetahui hukum terbaik bagi umat manusia, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Maha Adil, Maha Perkasa, Maha Bijaksana, Maha Lembut kepada hambaNya. Dengan keyakinan ini, insya Allah pelaksanaan Hukum Islam itu mudah, dan yang penting akan menyelesaikan persoalan manusia dan menyelamatkan manusia di dunia dan di akhirat.
Mengenai Pancasila, maka filsafat ini tidak perlu lagi dibahas atau diperdebatkan, karena memang tidak bermanfaat untuk dipikirkan. Pancasila yang selama ini menjadi slogan untuk menampilkan identitas Bangsa Indonesia, namun identitas tersebut selamanya akan mengalami perubahan sejak jaman kemerdekaan, masa revolusi jaman Nasakom, masa Orde Baru atau Reformasi, atau era Kapitalisme Global seperti ini. Bagi umat Islam, yang harus melekat hanyalah memiliki identitas Islam. Yakni hanya berpegang pada al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw yang layak dijadikan pegangan sampai mati.
Allah SWT sudah memberi peringatan kepada orang-orang yang beriman:Yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaaha haqqa tuqaatihi, walaa tamuutunna illaa wa antum muslimuun.” {Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, dan janganlah kalian mati melainkan kalian dalam keadaan muslim] (Ali Imran: 102).
Sumber Bacaan:


  1. Kesaktian Pancasila. www.wikipedia.org
  2. Pidato Kenegaraan Presiden RI 16 Agustus 2010-09-30
  3. Harian Kompas, 24 Agustus 2010
  4. Freemasonry di Asia Tenggara. Abdullah Pattani. Dalam asal usul Pancasila.
  5. Peraturan hidup dalam Islam (Terj. An-Nizhaam al-Islaamiy). Syekh Taqiyuddin an Nabhany. Pustaka Thariqul Izzah. 2003

sumber http://globalmuslimcommunity.blogspot.com/

read more

Selasa, 05 Oktober 2010

Top 10 negara termiskin di mana anak-anak hidup paling menyedihkan

Selasa, 05 Oktober 2010
0 komentar

Daftar 10 negara termiskin di dunia di mana anak-anak hidup yang paling hidup sengsara

Saya sering berpartisipasi dalam forum, sedangkan saya sedang berselancar globaltimes i forum menemukan sebuah artikel yang menyentuh hati saya, jadi saya ingin berbagi artikel tersebut ke seluruh dunia. Its tentang kehidupan anak-anak yang tinggal di negara-negara termiskin di dunia.
10. Ethiopia (GDP - per kapita: $ 700)
Ethiopia adalah penderitaan jenis baru krisis pangan, disebabkan oleh kombinasi mematikan dari kekeringan, dan harga pangan meroket. Tanaman telah gagal, binatang yang mati, dan keluarga tidak mampu membayar pokok dasar seperti jagung dan gandum sebagai harga telah meningkat lebih dari 175% dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut pemerintah Ethiopia, 75.000 anak balita gizi buruk dan akan mati jika mereka tidak menerima perawatan darurat. Beberapa keluarga termiskin sekarang tidak dapat memberi makan keluarga mereka sama sekali, dengan anak-anak di beberapa wilayah yang terkena dampak terburuk dari negara berjuang untuk bertahan hidup pada diet gulma dan akar.
9. Niger (GDP - per kapita: $ 700)
Di Niger, 50% kematian pada anak balita dari malaria
WHO bertindak untuk campur tangan dalam krisis kesehatan malaria
Mencari untuk mencegah gelombang kedua kematian di antara anak-anak kekurangan gizi Niger, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengirim 100 000 pengobatan antimalaria ke negara Afrika barat, dimana puncak musim malaria telah dimulai di tengah krisis kemanusiaan.
Malaria menyebabkan lebih banyak kematian setiap tahun di Niger antara anak-anak di bawah usia lima tahun daripada infeksi tunggal lainnya.
Krisis kemanusiaan saat ini di Niger adalah terutama akibat dari hujan yang tidak memadai dan belalang invasi pada tahun 2004, yang mengakibatkan panen miskin. Baik petani dan penggembala nomaden telah dilanda kelaparan.
8. Republik Afrika Tengah (GDP - per kapita: $ 700)
Hard hidup di semak-semak 
Kami mewawancarai Thierry, 9, tentang pengalaman dan apa yang dia pikir tentang kembali ke sekolah di hutan. Dia menjawab wartawan pertanyaan dengan tekad kuat dan ketenangan tak terduga.
"Saya ingin menjadi dokter, "tegasnya. "Saya ingin mengubah negara saya agar kita semua dapat kembali ke desa kami."
Thierry memberitahu kami bagaimana ia cenderung untuk adik perempuan, sementara ibunya di pasar hari desanya diserang pada bulan Januari. Dia berhasil menyembunyikan sedangkan pria bersenjata membakar pondok dan masyarakat desa diserang. Kemudian, ia dan adiknya dipersatukan kembali dengan ibu mereka di semak-semak, di mana keluarga sekarang tinggal.
Seperti anak-anak lain begitu banyak, ia tidak dapat menghadiri sekolah selama lebih dari setahun, karena keluarganya tidak akan kembali ke desa kecuali situasi keamanan membaik. Kehidupan di hutan, katanya, sulit.
7. Guinea-Bissau (GDP - per kapita: $ 600)
Rata-rata harapan hidup di Guinea-Bissau adalah sekitar 47 tahun. Tingkat kematian bayi sekitar 108,72 per 1000 bayi yang baru lahir. Selain itu, HIV terus tumbuh / tingkat AIDS di Guinea-Bissau adalah masalah besar. Menurut beberapa perkiraan, 10% dari seluruh orang dewasa terinfeksi. Hal ini menempatkan tekanan besar pada organisasi pengasuhan anak seperti SOS Children.
Sejak tahun 2003, Anak-anak SOS Desa Guinea-Bissau telah semakin terlibat dengan organisasi masyarakat lokal untuk membantu penyediaan air minum, perawatan medis dan HIV / AIDS kampanye kesadaran. ). Sebuah contoh yang baik dari hal ini adalahpembangunan sumur oleh SOS Desa Anak-Anak di Bissau yang menjamin pasokan air minum bersih untuk sekitar 12.000 orang. Dua puluh lima anak, yang orang tuanya meninggal karena AIDS, telah diidentifikasi untuk memperoleh manfaat dari beasiswa SOS. Anak-anak SOS Desa Guinea-Bissau akan membayar biaya sekolah anak-anak's ini untuk memastikan mereka memiliki pendidikan yang baik.
Anak-anak SOS Desa Guinea-Bissau adalah bekerja dengan Teknis Nasional Sekretariat Melawan AIDS di Guinea-Bissau (STNLS) untuk mengembangkan program penguatan keluarga. STNLS merupakan bagian dari Departemen Kesehatan dan mengelola anggaran sebesar US $ 7.000.000 yang disumbangkan oleh Bank Dunia kepada pemerintah Guinea-Bissau untuk pencegahan dan perang melawan HIV / AIDS. Melalui keluarga memperkuat program-program anak-anak SOS Desa Guinea-Bissau akan membantu seorang rentan tambahan 200 anak-anak dan keluarga mereka.
6. Uni Komoro (GDP - per kapita: $ 600)
"Kurangnya pengetahuan adalah salah satu alasan yang paling penting bagi gizi buruk di Komoro," kata kepala Domoni Pusat Terapi Gizi, Maissara Chaharmane.
Menurut penelitian yang dilakukan pemerintah empat tahun lalu, lebih dari 42 persen dari anak usia Komoro lima dan di bawah menderita kekurangan gizi kronis, dan lebih dari satu dari setiap lima anak menderita kekurangan gizi parah.
"Hampir setiap hari, ibu datang menemui saya, membawa anak-anak lemah mereka dengan mereka, bertanya kapan kami akan membuka pintu kami," kata Marouvua, seorang perawat lokal."Sayangnya, kasus kematian akibat gizi buruk memang terjadi secara teratur."
Hanya sebagian kecil dari ibu-ibu yang tinggal di pulau-pulau menyusui bayi mereka. "Terkadang anak-anak makan orang tua yang tidak bahkan enam bulan singkong dimasak lama atau pisang, tanpa memiliki gagasan bahwa putra atau putri mereka masih terlalu muda untuk mencerna bahwa jenis makanan," jelas Ms Chaharmane.
5. Republik Somalia (PDB per kapita: $ 600)
Save the Children segera mencari untuk memperluas program pemberian makanan di Somalia untuk mendapatkan bantuan menyelamatkan nyawa dengan meningkatnya jumlah anak-anak kurang gizi berjuang untuk bertahan hidup krisis kemanusiaan terburuk di negara itu selama 18 tahun.
Kondisi untuk anak-anak di negara tersebut memburuk pada tingkat yang mengkhawatirkan.Angka-angka terbaru menunjukkan proporsi anak-anak kurang gizi telah meningkat menjadi 20 persen sebagai akibat dari kekeringan yang parah, gagal panen, harga pangan dan hiperinflasi.Selain itu, eskalasi baru-baru ini dalam pertempuran telah memaksa ribuan keluarga lebih dari rumah mereka. Gangguan dan perpindahan berarti anak-anak kecil berisiko kehilangan keluarga mereka dalam kekacauan pelecehan meninggalkan mereka rentan terhadap eksploitasi, fisik dan seksual. Pengungsi anak-anak hidup dalam kondisi menyedihkan tanpa akses ke makanan yang cukup, air bersih atau perawatan medis. Jumlah pengungsi di Somalia telah meningkat 40% dalam enam bulan terakhir untuk lebih dari 1,5 juta orang.
4. Kepulauan Solomon (GDP - per kapita: $ 600)
Tidak ada penyalahgunaan formal atau mengabaikan proses di Kepulauan Solomon di mana anak bisa mengekspresikan pandangan dan keinginan. Ada dua jenis proses formal di mana pengadilan secara tidak langsung dapat melindungi anak dari pelecehan atau penelantaran: perselisihan hak asuh dan adopsi kasus. Dalam sengketa hak asuh, diatur oleh Afiliasi, Pemisahan dan Pemeliharaan Act of 1996, pengadilan dapat menemukan bahwa salah satu orangtua dan dengan demikian agar kasar bahwa orang tua dari anak dan penghargaan tahanan rumah bagi orang tua non-kasar. Dalam praktek, anak-anak kadang-kadang diberi hak untuk mengekspresikan preferensi mereka dalam perselisihan tahanan meskipun tidak diharuskan oleh hukum. Ini bervariasi menurut hakim tertentusidang kasus tersebut. Sebuah undang-undang 2004 tentang adopsi memungkinkan pengadilan untuk membuat perintah otorisasi sebuah adopsi tanpa orang tua 'persetujuan jika anak telah "ditinggalkan, diabaikan atau terus-menerus dianiaya." Perlu dicatat bahwa pengadilan dalam adopsi proses dapat menunjuk wali litem iklan untuk mengadvokasi kepentingan terbaik anak.
3. Republik Zimbabwe (GDP - per kapita: $ 500)
Anak-anak dari Zimbabwe tidak asing berjuang, karena mereka telah jatuh melalui celah-celah dari kolonialisme, perang saudara, dan sekarang untuk dan mengerikan aturan panjang Mugabe. Dengan tangan berat Mugabe telah datang kekerasan politik yang telah menjadi kehidupan sehari-hari di bawah pemerintahannya. Anak-anak menderita lebih dari siapapun di negeri, yang terkoyak oleh kekerasan politik, kemiskinan, HIV / AIDS dan infrastruktur kurang berat, semua yang diperburuk oleh kekurangan makanan terus-menerus.
Freedom tidak selalu sebagaimana yang tampak, khususnya pers, yang sering dibatasi, termasuk pengecualian dari beberapa media internasional. Organisasi hak asasi manusia internasional melaporkan bahwa pemerintah Zimbabwe telah melanggar berbagai hak asasi warga negaranya.Hak atas perumahan yang layak, makanan, kebebasan bergerak, tekan dan perakitan atas daftar pelanggaran.
2. Republik Liberia (GDP - per kapita: $ 500)
Republik Liberia pada pantai barat Afrika adalah salah satu dari sepuluh negara termiskin di seluruh dunia. Penurunan dalam ekspor komoditi, penerbangan dari banyak investor dari negara, eksploitasi sumber daya yang tidak adil dari berlian, negara penjarahan dan perang mencari keuntungan selama perang sipil pada tahun 1990 membawa perekonomian negara bertekuk lutut.utang luar negeri lebih dari PDB.
1. Republik Kongo (GDP - per kapita: $ 300)
Beratnya 2.9kg dan dengan sepasang paru-paru bayi kuat Zeina hampir kilogram lebih ringan daripada rata-rata bayi di negara maju - tetapi dia sehat.
Jadi apa yang berikutnya untuk anak yang lahir di Republik Demokratik Kongo, di mana harapan hidup adalah 43 dan populasi di bagian timur negara ini merasakan dampak perang terus?
ibu Zeina telah sudah kehilangan satu anak untuk malaria - dikontrak sebagai keluarga itu bersembunyi jauh di dalam hutan Ituri.
Dia harus melarikan diri dari rumahnya tiga kali selama lima tahun terakhir. Jadi dia berharap sekarang adalah anak-anak yang tersisa akan memiliki kehidupan yang stabil."Aku ingin damai sehingga dua anak saya dapat tumbuh dengan baik, maka studi dan memiliki pekerjaan yang baik," katanya.
sumber disini

read more
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Follow me in the Fb

Followers

Page Range

Mutiara Kata

“Kita asyik dengan pertarungan militer, sukses menempa hati ikhlas, berhasil menciptakan cinta mati syahid. Tetapi, kita lalai memikirkan kekuasaan (politik). Kita tak sepenuh hati menggelutinya. Kita masih memandang bahwa politik adalah barang najis. Akhirnya, kita sukses mengubah arah angin; kemenangan dengan pengorbanan yang mahal bisa kita raih. Tetapi, menjelang babak akhir, saat kemenangan siap dipetik, musuh-musuh melepaskan tembakan ‘rahmat’ untuk menjinakkan kita.” (Tokoh Jihad Afghan-Arab)