Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Selasa, 29 Juni 2010

Akhlak Dalam Menghadapi Godaan Wanita

Selasa, 29 Juni 2010
0 komentar


Dari Usamah bin Zaid diriwayatkan bahwa ia berkata: “Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam pernah bersabda:
“Tidak pernah kutinggalkan sepeninggalku godaan yang lebih besar bagi kaum lelaki daripada wanita.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Said Al-Khudri diriwayatkan bahwa ia berkata: “Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda:
“Sesungguhnya dunia ini indah dan manis, dan sesungguhnya Allah telah menjadikan kamu sekalian sebagai khalifah lalu melihat apa yang akan kalian perbuat. Maka waspadailah dunia dan wanita. Sesungguhnya godaan dan bencana pertama yang menimpa Bani Israil adalah wanita.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim)
Dari Asy’ats bin Sulaim diriwayatkan bahwa ia berkata: “Aku pernah mendengar Raja bin Haiwah meriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal bahwa beliau berkata: “Kalian semua telah diuji dengan cobaan yang berat, namun kalian tetap bersabar. Namun kalian nanti akan diuji dengan godaan yang menyenangkan. Dan godaan yang paling aku takutkan atas diri kalian adalah godaan wanita apabila mengenakan gelang-gelang emas, memakai pakaian dari Syam (sejenis kain sari) dan jubah dari Yaman. Meeka (wanita-wanita itu membebani suaminya yang fakir dengan sesuatu yang dia tidak mampu membelinya. (Shifatush Shafwah I:497)
Dari Ali bin Zaid bin Said bin MUsayyib diriwayatkan bahwa ia berkata : “Setiap kali syetan putus asa menghadapi manusia, ia pasti menggunakan godaan wanita. ” Said mengatakan kepada kami ucapannya itu ketika ia berumur delapan puluh empat tahun; salah satu matanya sudah buta, sementara yang lainnya rabun malam. Beliau juga berkata: “Tidak ada yang lebih aku khawatirkan daripada wanita.” (Shifatush Shafwah II : 80)
Abbas AD-Duuri menyatakan: “Sebagian sahabat kami ada yang menuturkan: “Konon Sufyan Ats-Tsauri seringkali menyenandungkan dua bait syair berikut ini :
Kelezatan-kelezatan yang didapati seseorang dari yang haram, toh akan hilang juga, yang tinggal hanyalah aib dan kehinaan,
Segala kejahatan akan meninggalkan bekas-bekas buruk, sungguh tak ada kebaikan dalam kelezatan yang berakhir dengan siksaan dalam neraka!” (“RAudhatul Muhibbin wa Nuzhatul Musytaaqin” karya Ibnul Qayyim Al-Jauzi hal.230)
Muhammad bin Ishaaq menyatakan : “As-Sirri bin Dinaar pernah lewat di sebuah jalan di kota Mesir. Disana tinggal seorang wanita cantik yang amat menggoda karena kecantikannya. Karena tahu dirinya menarik, sang wanita berkata: “Aku akan menggoda lelaki ini. ” Maka wanita itupun masuk ke tempat lelaki itu dari pintunya. Wanita itu membuka wajahnya dan memperlihatkan dirinya di hadapan As-Sirri. Beliau bertanya: “Ada apa denganmu?” Wanita itu berkata; “Maukah anda merasakan kasur yang empuk dan kehidupan yang nikmat?” Beliau menghadap wanita itu sambil melantunkan syair:
Berapa banyak pecandu kemaksiatan yang mereguk kenikmatan dari wanita-wanita itu, namun akhirnya ia mati meninggalkan mereka untuk merasakan siksa yang nyata,
Mereka menikmati kemaksiatan yang hanya sesaat, untuk merasakan bekas-bekasnya yang tak kunjung sirna.
Wahai kejahatan, sesungguhnya Allah melihat dan mendengar hamba-Nya, dengan kehendak Dia pulalah kemaksiatan itu tertutupi juga.” (Raudhatul Muhibbin wa Nuzhatul Musytaaqin, karya Ibnul Qayyim hal.339)
Abul Faraj dan yang lainnya menceritakan , bahwa ada seorang wanita cantik tinggal di Makkah. Ia sudah bersuami. Suatu hari ia bercermin dan menatap wajahnya sambil bertanya kepada suaminya: “Apakah menurutmu ada seorang lelaki yang melihat wajah dan tidak akan tergoda?” Sang suami menjawab:”Ada!” Si istri bertanya lagi: “Siapa dia?”Suaminya menjawab: “Ubaid bin Umeir.” Si istri menjawab: “Ijinkan aku untuk menggodanya.”Silakan, aku telah mengijinkanmu,” jawabnya. Abul Faraj menuturkan: “Maka wanita itu mendatangi Ubaid seperti layaknya orang yang meminta fatwa. Beliau membawanya ke ujung masjid Al-Haram dan menyingkapkan wajahnya yang bagaikan kilauan cahaya rembulan. Maka Ubeid berkata kepadanya; “Wahai hamba Allah, tutuplah wajahmu.” Si wanita menjawab: “Aku sudah tergoda denganmu. “Beliau menanggapi; “Baik. Saya akan bertanya kepadamu tentang satu hal, apabila engkau menjawabnya dengan jujur, aku akan perhatikan keinginanmu.” Si wanita berkata: “Saya akan jawab setiap pertanyaanmu dengan jujur.”
Beliau bertanya: “Seandainya sekarang ini malaikat maut datang kepadamu untuk mencabut nyawamu, apakah engkau ingin aku memenuhi keinginanmu?” Si wanita menjawab: “Tentu Tidak.” Beliau berkata:”bagus, engkau telah menjawabnya dengan jujur.”
Beliau bertanya lagi: “Seandainya engkau telah masuk kubur dan bersiap-bersiap untuk ditanya, apakah engkau suka bila sekarang kupenuhi keinginanmu?” Si wanita menjawab: “Tentu tidak.” Beliau berkata: “Bagus, engkau telah menjawabnya dengan jujur.”
Beliau bertanya lagi: “Apabila manusia sedang menerima catatan amal perbuatan mereka, lalu engkau tidak mengetahui apakah akan menerimanya dengan tangan kanan atau dengan tangan kiri, apakah engkau suka bila sekarang kupenuhi keinginanmu?” Si wanita menjawab: “Tentu tidak.” Beliau berkata:”Bagus, engkau telah menjawab dengan jujur.”
Beliau bertanya lagi: “Apabila engkau sedang akan melewati Ash-Shirat (jembatan yan gterhampar di atas neraka dan ujungnya adalah surga -ed-), sementara engkau tidak mengetahui apakah akan selamat atau tidak, apakah engkau suka bila sekarang kupenuhi keinginanmu?” Si wanita menjawab:”Tentu tidak.” Beliau berkata: “Bagus, engkau telah menjawab dengan jujur.”
Beliau bertanya lagi: “Apabila telah didatangkan neraca keadilan, sementara engkau tidak mengetahui apakah timbangan amal perbuatanmu akan ringan atau berat, apakah engkau suka bila sekarang kupenuhi keinginanmu?” Si wanita menjawab: “Tentu tidak.” Beliau berkata:”Bagus, engkau telah menjawabnya dengan jujur.”
Beliau bertanya lagi: “Apabila engkau sedang berdiri di hadapan Allah untuk ditanya, apakah engkau suka bila sekarang kupenuhi keinginanmu?” Si wanita menjawab:”Tentu tidak.” Beliau berkata: “Bagus, engkau telah menjawabnya dengan jujur.”
Beliau lalu berkata: “Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah telah memberi karunia-Nya kepadamu dan telah berbuat baik kepadamu. “Ibnul Faraj berkata: “Maka wanita itupun pulang ke rumahnya menemui suaminya. Si suami bertanya: “Apa yang telah engkau perbuat?” Si istri menjawab: “Sungguh engkau ini pengangguran (kurang ibadah) dan kita ini semuanya pengangguran. ” Setelah itu si istri giat sekali melaksanakan shalat, shaum dan ibadah-ibadah lain. Konon si suami sampai berkata: “Apa yang terjadi antara aku dengan Ubeid? Ia telah merubah istriku. Dahulu setiap malam bagi kami bagaikan malam pengantin, sekarang ia telah berubah menjadi (Ahli Ibadah)???” (Raudhatul Muhibbin wa Nuzhatul Musytaaqin, karya Ibnul Qayyim Al-Jauzi hal.340)
Sumber : Aina Nahnu Min Akhlaaqis Salaf, Abdul Azis bin Nashir Al-Jalil Baha’uddien ‘Aqiel, Edisi  Indonesia “Panduan Akhlak Salaf” alih bahasa : Abu Umar Basyir Al-Medani

sumber

read more

[Seri Khawarij] Dahsyatnya Godaan Wanita

0 komentar
Pembaca yang dirahmati الله, salah satu fitnah yang ditakutkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menimpa umatnya adalah fitnah wanita. Beliau bersabda : “Aku tidak meninggalkan sepeninggalku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi kaum pria selain wanita”[2].
Betapa banyak laki-laki yang terjerumus ke dalam kemaksiatan dan kesesatan karena wanita. Bahkan, tidak sedikit hal ini menimpa laki-laki shalih sekalipun. Maka, pada kesempatan ini, penulis paparkan dua kisah tersesatnya seseorang karena terpengaruh godaan wanita. Mudah-mudahan dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.
Kisah Pertama: Abdurrahman bin Muljam

Pembaca mulia, siapa di antara kita yang tidak kenal Abdurrahman bin Muljam? Dialah sang pembunuh salah satu shahabat terbaik sekaligus menantu Nabi, yaitu ‘Ali bin Abi Thalib. Lalu, apa yang melatarinya tega membunuh Khalifah Ar-Rasyidah yang keempat ini?
Imam Abu Al-Faraj bin Al-Jauzi (Ibnul Jauzi) menceritakan bahwa suatu ketika, Abdurrahman bin Muljam melihat wanita dari Taim Ar-Rabbab yang biasa dipanggil Qatham. Ia merupakan wanita yang paling cantik, tetapi berpaham khawarij. Kaum wanita tersebut telah dibunuh karena mengikuti paham khawarij pada perang An-Nahrawan. Ketika Ibnu Muljam melihatnya, dia jatuh cinta padanya lalu melamarnya. Wanita ini mengatakan, “Aku tidak menikah denganmu kecuali dengan syarat mahar 3000 dinar dan membunuh Ali bin Abi Thalib”. Akhirnya, dia menikahinya dengan syarat tersebut. Ketika telah bersua dengannya, wanita ini berkata, “Hai! Kamu telah menyelesaikan (hajatmu). Pergilah!” Ia pun keluar dengan menyandang senjatanya, dan Qatham juga keluar. Lalu, Qatham memasangkan peci kepadanya di masjid. Ketika ‘Ali keluar sambil menyerukan, “Shalat! shalat!”, Ibnu Muljam mengikutinya dari belakang lalu menebasnya dengan pedang pada batok kepalanya. Tentang hal ini, seorang penyair berkata,
Aku tidak melihat mahar yang dibawa oleh orang yang punya kehormatan
Seperti mahar Qatham yang sedemikian jelas tidak samar
Mahar 300 dinar, hamba sahaya, biduanita
Dan membunuh ‘Ali dengan pedang yang tajam
Tidak ada mahar yang lebih mahal dari Ali meskipun berlebihan
Tidak ada kebengisan yang Melebihi kebengisan Ibnu Muljam[3]
Kisah Kedua: Imran bin Hithan
Menginjak kisah kedua, kita akan membaca kisah Imran bin Hithan. Tahukah pembaca siapakah Imran bin Hithhan itu? Ketahuilah wahai pembaca mulia, pada awalnya dia adalah tokoh ahlus sunnah yang sempat bertemu dengan beberapa shahabat nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ya, bahkan ia sempat mengambil ilmu dari istri tercinta Nabi, ‘Aisyah radhiallahu ‘anha. Lalu, bagaimana ia bisa berubah menjadi berpemahaman khawarij dan bahkan menjadi salah satu tokoh besarnya?
Awal mula berubahnya pemahaman Imran adalah pada saat ia ingin menikahi saudara sepupunya yang sangat cantik. Muhammad bin Abi Raja’ berkata,
Salah seorang penduduk kota Kufah bercerita pada saya bahwa Imran bin Hiththan menikahi wanita khawarij untuk membebaskan wanita tersebut dari pemahaman khawarij. Akan tetapi, wanita itulah yang justru mengubah Imran menjadi Khawarij. Wanita tersebut merupakan wanita yang paling cantik dan paling cerdas otaknya sedangkan Imran adalah manusia paling ramah dan paling buruk rupa. Lalu, suatu hari wanita tersebut berkata pada ‘Imran, “Sesungguhnya aku telah memperhatikan permasalahanku dan permasalahanmu. Maka, kita berdua nisacaya akan berada di surga. Serta merta Imran bertanya, “Bagaimana bisa?” Wanita itu menjawab, “Itu bisa terjadi karena aku mendapat laki-laki sepertimu (yang buruk rupa), lalu aku bersabar. Sementara dirimu mendapat wanita sepertiku (yang cantik), lalu engkau besyukur. As-shoobir (Orang yang sabar) dan Asy-Syaakir (orang yang bersyukur) adalah penghuni surga.”[4]
Perkataan ringkas istrinya itu ternyata berhasil mengubah otak Imran. Wal ‘iyadzu billah. Padahal, pada mulanya Imran bin Hithhan berupaya menikahi sepupu wanitanya itu untuk menasehatinya agar terlepas dari pemikiran khawarij. Teman-teman Imran sebenarnya sudah menasehatinya untuk tidak coba-coba ‘bermain dengan api’. Namun, Imran bersikukuh bahwa ia akan dapat mengubah manhaj wanita yang dicintainya itu. Maka, terjadilah apa yang terjadi. Wanita itulah yang justru berhasil mengubah manhaj Imran.
Ya, jangan coba-coba bermain dengan api. Sesungguhnya ulama Syam zaman dulu pernah mengatakan,
Siapa yang menjerumuskan dirinya dalam sebab-sebab fitnah, ia tidak akan selamat pada (fase) berikutnya meskipun ia berusaha.[5]

Maka, wahai saudaraku. Berhati-hatilah ketika Anda menjumpai wanita. Jika Anda melihat dia tersenyum pada Anda, ketahuilah bahwa ia pun telah tersenyum pada orang lain. Palingkanlah pandangan Anda darinya! Dan anggaplah ia bagaikan tembok sehingga nafsu Anda akan terbebas darinya. Janganlah terbesit dalam pikiran Anda perkataan, “Akan kunasehati dan kudakwahi dia.” Jangan… oh.. jangan… Ingatlah! Jika Imran yang notabene adalah seorang ulama yang sempat bertemu dengan shahabat Nabi r saja bisa terfitnah oleh wanita, lalu bagaimana dengan kita? Lupakanlah kecantikan jika akan menghantarkanmu ke neraka. Apalagi, kita hidup di zaman penuh fitnah ketika kecantikan tidak hanya dimiliki wanita khawarij semata. Di jalan… di kampus… di pasar… di kendaraan umum… di setiap tempat kita dapati kebanyakan wanita sudah tidak lagi memiliki rasa malu. Namun, kita dapati sejumlah kecil muslimah yang menjaga kesucian dan kehormatan dirinya justru mendapat hinaan dan olokan. Wal ‘iyyadzu billah! Inilah musibah! Dan musibah yang lebih besar lagi adalah jika Anda memilih wanita bermanhaj menyimpang sebagai pendamping hidup Anda.
Sungguh telah tersesat orang yang isi cintanya adalah perawan
Sungguh hina orang yang dibinasakan oleh gadis yang montok
Tetapi aku alhamdulillah masih kuat
Aku tetap mulia ketika leher-leher manusia tunduk pada mereka
Gadis-gadis cantik tidak menguasai hatiku seluruhnya
Walaupun jiwa muda meliputinya
Aku berjalan dan tidak aku berikan cintaku melebihi tali kendaliku
Aku beranjak dan kebenaran tidak tersembunyi dariku
Banyak bersabar walau tak ada apapun yang tersisa dariku[6]


[1] Referensi kitab dalam makalah ini merujuk pada software Maktabah Syamilah. Dengan demikian, nama penerbit, penulisan juz (jilid), halaman, dan penomoran hadits, sesuai dengan yang terdapat dalam softaware tersebut.
[2] Periksa Shahihul Bukhari, juz 5, hal.1959, hadits no. 4808; dan Shahihul Muslim, juz 4, hal. 2097-2098, hadits no. 97-98.
[3] Periksa kitab Dzammul hawa (ذم الهوى) yang ditahqiq Musthafa Abdul Wahid hal. 361.
[4] lihat Tahdzibul Kamal, juz 22, hal 324
[5] Loc.cit, hal. 175
[6] ibid, hal. 643.
Disalin dari :Blog Al Ashree

read more

Sabtu, 26 Juni 2010

Bulan Sabit dan Bintang: Lambang Islam?

Sabtu, 26 Juni 2010
0 komentar
Bulan sabit dan bintang hampir selalu diasosiasikan dengan agama Islam atau muslim. Tak salah, memang, jika masyarakat muslim dikaitkan dengan simbol tersebut. Orang bisa dengan menunjuk buktinya: tak kurang dari sepuluh negara muslim – mayoritas penduduknya mengaku beragama Islam – memasang simbol bulan sabit dan bintang, bulan sabit dan lambang lain, atau bintang saja sebagai lambang negara atau bendera. Shahihkah pernyataan bahwa bintang dan bulan sabit adalah lambang Islam?

Di kalangan masyarakat muslim, bulan sabit dan bintang digunakan dengan intensitas yang sangat tinggi. Sekilas orang akan menyangka bahwa peran simbol bulan sabit dan bintang di agama Islam sama penting dengan lambang salib di agama Nasrani. Bahkan ada penulis Amerika beragama Kristen yang menulis buku berjudul (dalam terjemahan Indonesia) Salib dan Bulan Sabit. Nampaknya orang di luar Islam pun menangkap betapa pentingnya lambang bulan sabit dan bintang di alam pikiran masyarakat muslim.

Negara-negara muslim yang menggunakan lambang bulan sabit dan bintang (atau bulan sabit saja) antara lain Turki, Komoro, Tunisia, Aljazair, Mauritania, Maladewa, Pakistan, Malaysia, Turkmenistan, Uzbekistan. Sesuai dengan definisi di atas, yang disebutkan di atas adalah negara-negara yang mayoritas penduduknya mengaku beragama Islam. Dengan definisi ini, saya tidak memasukkan Singapura karena masyarakat muslim hanyalah minoritas di negara tersebut (±14%).


Aljazair


Azerbaijan


Malaysia


Maladewa


Pakistan


Tunisia


Turkmenistan


Uzbekistan


Sahara Barat


Mauritania


Turki


Komoro


Di Indonesia penggunaan lambang bintang dan bulan sabit berserakan di setiap sudut permukiman. Yang dimaksud adalah lambang bulan sabit dan bintang yang terpasang di atas kubah ‘bawang’ aluminium. Kubah ‘bawang’ telah menjadi salah satu mata pencaharian sangat besar perajin aluminium. Saat ini kebanyakan orang Indonesia merasa kurang afdhal jika tidak terpasang kubah ‘bawang’ di atap masjid. Tentu saja, di atasnya terlihat mencuat lambang bulan sabit dan bintang. Kadang-kadang terpasang juga sebentuk lafazh nama اﷲ ‘Allah’.

Kelompok lain di masyarakat muslim yang gemar menggunakan lambang bulan sabit dan bintang (atau tanpa bintang) adalah partai politik ‘berhaluan Islam’. Yang paling awal adalah Partai Sarekat Islam Islam Indonesia dan Madjlis Sjura’ Muslim Indonesia (Masjumi) di Pemilu 1955. Menyusul setelah itu Muslimin Indonesia, Partai Bulan Bintang, Partai Sarekat Islam 1905, Partai Sarekat Islam, Partai Keadilan (dan penerusnya, Partai Keadilan Sejahtera). Partai-partai tersebut adalah yang menggunakan lambang bulan sabit dan bintang atau bulan sabit tanpa bintang.










Madjlis Sjura’ Muslim Indonesia (Masjumi)








Ada lagi partai-partai politik ‘berhaluan Islam’ yang menggunakan lambang bintang yang dikombinasikan dengan lambang lain, misalnya Partai Nahdlatul Ummat dan Partai Kebangkitan Ummat. Partai-partai itu merupakan tempat bernaung warga Nahdlatul Ulama (NU). Oleh karena itu, yang digunakan pada dasarnya adalah lambang NU juga: jagat lintang sanga (bumi dan sembilan bintang).






Yang agak jarang tersorot adalah lambang organisasi lokal. Di antaranya bendera GAM (Gerakan Aceh Merdeka). Bendera GAM adalah bendera berwarna dasar merah dengan dua strip hitam/putih horisontal. Di antara kedua strip tersebut ada lambang bulan sabit dan bintang. Di kalangan masyarakat muslim Aceh yang terkenal religius, tentunya pencantuman lambang ini berkesan sangat dalam. Hal ini berlaku bila lambang bulan sabit dan bintang benar-benar dikaitkan dengan agama Islam. Lambang yang mirip digunakan juga oleh gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia.


Gerakan Aceh Merdeka

(GAM)


Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)


Setelah dipaparkan peran lambang ‘Bulan Sabit dan Bintang’, terlihat jelas bahwa begitu besar peran lambang tersebut di masyarakat muslim. Tak salah rasanya bila orang-orang menganggap bahwa Bulan Sabit dan Bintang adalah lambang masyarakat muslim, bahkan ada yang menganggapnya lambang agama Islam. Anggapan ini merata luas di masyarakat muslim dan non-muslim. Contoh konkretnya, lambang ‘Bulan Sabit dan Bintang’ setelah judul utama di atas didapatkan dari font Wingdings di Microsoft Windows™. Kode Unicode U+262A. Lambang tersebut ditempatkan setelah deretan Salib dan Bintang David (Yahudi) dan sebelum lambang Yin-Yang, Om (Hindu) dan Mandala (Buddha). Jelas sekali maksud si penyusun: lambang bulan sabit dan bintang adalah lambang agama/keyakinan spiritual.

Seperti telah disebutkan di atas, bagi banyak orang peran penting lambang bulan sabit dan bintang bagi masyarakat muslim hampir-hampir seperti peran lambang salib di agama Kristen. Toh, lagi-lagi akan timbul pertanyaan di pikiran orang yang cukup penasaran: benarkah lambang Bintang dan Bulan Sabit adalah lambang agama Islam?

Bukti-bukti arkeologis menunjukkan bahwa lambang bulan sabit dan bintang telah lama digunakan sebelum masa Islam. Imperium Persia telah menggunakan lambang bulan sabit dan bintang. Bahkan, lambang tersebut tercantum pada mata uang yang diterbitkan pada masa Khosrau II. Dialah Kisra yang dikisahkan merobek-robek surat Rasulullah . Gambar bisa dilihat di bawah ini.


Mata Uang Emas Persia, Bergambar Khosrau II

Perhatikan bulan sabit dan bintang di atas kepala!

Mata Uang Perak Persia, Bergambar Khosrau II

Empat pasang bulan sabit dan bintang di empat penjuru!


Lambang bulan sabit telah digunakan oleh masyarakat Yunani yang mendirikan kota βυζαντιον (orang Romawi menyebutnya Byzantivm) sejak ± 670 SM. Mereka menggunakan lambang tersebut dalam kaitannya dengan penyembahan kepada αρτεμισ Artemis, dewi bulan dan perburuan.


Lambang Byzantion (kemudian: Constantinopolis)

Bulan Sabit Artemis/Diana


Kota Byzantium jatuh ke tangan Romawi pada abad ke-2 SM. Tidak ada perubahan berarti di sana karena bangsa Romawi sangat mengagumi budaya Yunani. Justru setelah Yunani dikuasai, bangsa Romawi makin ter-Yunani-kan. Ibadah agama Yunani kuno pun diserap ke dalam agama Romawi dan dipertahankan, di antaranya penyembahan kepada Artemis. Di dalam istilah Romawi dewi Artemis dikenal dengan nama Diana.


αρτεμισ / Diana

hiasan di kepalanya melambangkan bulan sabit


Mata uang Perak romawi, bergambar Ivlivs Caesar

Bulan sabit di belakang kepala


Keika Kaisar Constantinvs I berkuasa (306-337), dia membuat perubahan-perubahan besar pada tahun 330, di antaranya:

1. Dia memindahkan ibukota Romawi dari Roma ke kota Byzantium. Dia ganti nama kota itu menjadi Nova Roma, artinya ‘Roma Baru’. Dalam percakapan sehari-hari, orang pada zaman itu juga menyebut kota itu Κωνσταντινουπολη (Constantinopolis), artinya ‘Kota Constantinus’. Orang sekarang biasa menyebutnya Istanbul (keputusan pemerintah sekuler Republik Turki sejak 1928).
2. Dia menyatakan agama Nasrani sebagai agama negara. Sebelumnya beberapa kaisar Romawi telah memberikan kebebasan beragama kepada orang Nasrani, tetapi tidak sebagai agama negara. Sebelumnya lagi, para kaisar Romawi seolah-olah berlomba-lomba membantai penganut Nasrani.

Keputusan-keputusan di atas selanjutnya mempengaruhi karakter kota Constantinopolis atau Konstantinopel. Kota Konstantinopel yang sebelumnya yang sebelumnya adalah kota penyembah Artemis/Diana dari agama Yunani kuno berubah menjadi kota Kristen. Lambang kota yang berbentuk bulan sabit ditambahi lambang bintang yang melambangkan Bunda Maria, ibunda Yesus Kristus (salah satu gelar yang diberikan kepadanya adalah stella maris, ‘bintang lautan’). Sejak saat itu, lambang Bulan Sabit dan Bintang menjadi lambang kota Konstantinopel, ibukota Romawi.


Lambang Constantinopolis

Bulan Sabit (Artemis) dan Bintang (Bunda Maria)


Sejak abad ke-15, masyarakat Turki Utsmani (ada masyarakat Turki dari suku lain, misalnya Kazakh, Uzbek, Turkmen) telah menguasai banyak wilayah Romawi. Pada tahun 1453, pasukan Turki Utsmani (orang Barat menyebutnya Ottoman) memasuki Konstantinopel, sekaligus mengakhiri pemerintahan Romawi yang telah berusia ± 2000 tahun (jika dihitung sejak pendirian kota Roma).


Wilayah Turki Utsmani pada berbagai masa [creator: Atilim Gunes Baydin]


Dipimpin oleh Sultan Muhammad II (محمّد), pasukan Turki yang mayoritas beragama Islam menganti lagi karakter kota Konstantinopel menjadi kota yang bergaya Asia dan bercorak budaya masyarakat muslim. Nama kota dipertahankan, tetapi disesuaikan dengan lidah Arab (sebagaimana yang diucapkan oleh Rasulullah Muhammad ), yaitu قسطنطينيّة Qusţanţīniyyah, ‘Kota Konstantin’.


Muhammad II, Sultan Turki Utsmani


Pemerintah Turki Utsmani mengubah banyak hal, juga mempertahankan banyak hal.

1. Konstantinopel/ Qusţanţīniyyah menjadi ibukota Kesultanan Turki Utsmani, dan di kemudian hari menjadi ibukota Khilafah Utsmani (terjadi saat Sultan Salīm I (سليم) mengambil alih kekuasaan khilafah dari Khalifah Abbasiyah terakhir, Al-Mutawakkil-billāh III (المتوكّل بالله), di Qahirah/Kairo)
2. Gereja αγια σοφια Hagia Sofia, gereja pusat penyebaran agama Kristen Orthodox, diubah menjadi masjid; patung-patung Nasrani disingkirkan, gambar-gambar ditutup.
3. Arsitektur khas Romawi Timur, diwakili oleh Gereja Hagia Sofia, menjadi model untuk pembangunan masjid-masjid di seluruh wilayah Utsmani (kubah adalah ciri khas yang paling terlihat)
4. Lambang Konstantinopel, Bulan Sabit dan Bintang, menjadi lambang berbagai kesatuan di laskar Utsmani; di kemudian hari lambang tersebut bahkan menjadi lambang Khilafah Utsmani.

Kubah adalah gaya khas bangunan penting dan kuil-kuil Romawi (Barat dan Timur). Di Gaya Arsitektur Romawi Timur mempengaruhi tempat-tempat ibadah di negeri-negeri beragama Kristen Orthodox, misalnya Rusia, Bulgaria, Romania.


Bentuk Asli Gereja Hagia Sofia di Konstantinopel


Gereja Santo Vasily di Moskwa


Katedral Santo Aleksander Nevskiy di Sofia, Bulgaria


Dengan beralihnya kekuasaan khilafah dari keluarga Abbas (Abbasiyah, Arab) ke tangan keluarga Utsmani (Turki), negeri-negeri Islam mulai memandang dinasti Utsmani dan Konstantinopel sebagai pengayom dan model kehidupan. Hal ini sempat terjadi di Timur Tengah. Di masa inilah masjid-masjid dipasangi kubah dan menara (menyerupai Masjid Aya Sofia, bekas Gereja Hagia Sofia), bulan sabit dan bintang meraih popularitas di masyarakat muslim.


Bendera Khilafah Utsmani pada periode 1844-1922


bekas Masjid Aya Sofia, sekarang Museum Aya Sofia

di Istanbul (dahulu Constantinopolis/Qusţanţīniyyah)


Masjid Selimiye (Sultan Salim) di Edirne (dahulu: Adrianopolis)


Masjid Biru (Masjid Sultan Ahmad) di Istanbul

(dahulu: Constantinopolis/Qusţanţīniyyah)


Nampaknya karena Nusantara terlalu jauh dari Turki, negeri-negeri di Nusantara menerima pengaruh Utsmani sedikit.saja, di antaranya penggunaan lambang Bulan Sabit dan Bintang serta kubah di masjid-masjid. Hingga kini dua ciri khas itu tetap menempel di masyarakat muslim Indonesia. Orang pun nampaknya sudah tidak tahu, lupa, atau tidak peduli asal-usul lambang bulan sabit dan bintang yang bernuansa pemujaan berhala dan agama Nasrani.


Bendera Republik Turki sejak 1936

sama persis dengan bendera Khilafah Utsmani, proporsi berbeda


Tidak ada bukti barang ataupun atsar yang menjelaskan bahwa Rasulullah pernah memerintahkan umat Islam untuk menggunakan lambang bulan sabit dan bintang ataupun memberi contoh penggunaannya. Satu-satunya ‘bulan sabit’ yang penting bagi umat Islam adalah hilal, ‘bulan sabit’ tipis sekejap, tanda awal bulan baru (tanggal 1). Namun, hilal memang bukan bulan sabit (tanggal 4-5). Tanpa adanya contoh dari Rasulullah dan sahabat-sahabatnya, tidak layak bagi umat Islam mencanangkan lambang bulan sabit dan bintang sebagai lambang Islam.


************************************************************************

8 SIMBOL YANG BERBAU KLENIK (GAIB) DAN MISTIS




imbol atau lambang klenik (gaib) adalah sarana kekuatan yang digunakan pengikut aliran sesat gaib dan pemujaan setan. Tetapi penggunaannya baru bisa efektif jika dalam bentuk tiga dimensi. untuk memohon bantuan kekuatan jahat dalam dunia
Simbol digunakan orang untuk menarik perhatian kekuatan gelap. Sebagian besar dari kita belum sepenuhnya menyadari kekuatan misterius dari simbol-simbol yang digunakan. Terkadang kita menggunakannya sebagai kalung yang melingkari leher, jadi gelang di pergelangan tangan, atau menyimpannya di dalam kamar. Hati- hati! Simbol-simbol itu sesungguhnya bukan gambar tak bermakna. Tapi ada kekuatan jahat di baliknya.
Waspadalah, di manapun terdapat pengaruh klenik, simbol-simbol ini pasti digunakan, khususnya yang berhubungan dengan kekuatan jahat. Kuasa kegelapan sudah pasti mengenal simbol-simbol ini dengan mudah. Jadi, bila Anda termasuk salah seorang pemilik simbol-simbol ini dan menggunakannya, kemungkinan besar akan mudah dipengaruhi oleh setan.


666 (Number of the Beast)


Udah dipastikan pasti banyak yang tau apakah angka 666 itu.. sedikit penjelasan tentang angka ini.
Angka 666 dalam bahasa Latin bisa diartikan sebagai DIC LVX = “dicit lux” – Suara Cahaya. Maklum setan dalam bahasa Latin sering diberi nama sebagai Lucifer (Lux Ferre) atau Si Pembawa Cahaya. Dalam istilah astrologi disebut juga sebagai Bintang Fajar atau Venus atau planet ke-enam terbesar dalam tata surya kita.
666 dalam angka Rumawi = DCLXVI atau dalam arti kata lain dalam angka 666 tersebut telah dapat merepresentasikan seluruh angka yang terdapat dalam angka Rumawi (D = 500, C = 100, L = 50, X = 10, V = 5, I = 1).
Semua yang buruk dan jahat konon mempunyai kaitannya dengan angka 666 seperti roulet, apabila semua angka di meja roulet dijumlahkan akan menjadi 666. Berzinah itu dosa berat maka dari itu angka 666 dalam bahasa Yunani mempresentasikan XES (sex terbalik) atau ? ? S (Chi Xi Sigma) sebab dalam bahasa Yunani maupun Ibrani, abjad mereka itu juga identis dengan angka. Begitu juga dengan nama dari Kaiser Nero dalam bahasa Ibrani ini bisa ditulis dengan angka 666 (Neron Kesar). Racun yang mematikan adalah racun 666 = racun Hexachloride yang diambil dari formula kimia C6H6Cl6.
Hal inilah yang menyebabkan angka 666 selalu diidentikkan dengan Satanisme atau hal-hal yang berbau pemujaan setan.


TANDUK UNICORN


Jika uang merupakan sebuah problema, simbol ini diyakini bisa menawarkan bebarapa solusi secara mistik. Pertama kali digunakan para pendeta Druid di Skotlandia dan Irlandia. Biasanya, tanduk Unicorn dipakai dalam upacara ritual untuk meminta bantuan keuangan kepada setan. Nama lain untuk simbol ini adalah “tanduk Italia”, “tongkat sihir peri”“tongkat Leprechaun”. atau
Dalam mitologi Indian, simbol tanduk sering disebut-sebut. Kelihatannya seperti lambang kemaluan lelaki. Bila diamati secara seksama, pada beberapa pakaian, simbol seperti ini tampak melingkari leher si pemakai. Sementara di daratan Eropa, simbol unicorn dianggap berhubungan dengan persoalan seksualitas dan merupakan sebuah simbol kekuatan seks. Legenda Unicorn terdapat dalam kisah-kisah kaum Nasrani, Islam, Cina dan Indian.


ANKH


Sepintas lalu simbol ini mirip dengan salib dalam ajaran kaum Nasrani, tapi tidak. Gambar ini sama sekali tak ada hubungannya dengan salib. Ankh merupakan salah satu simbol kekuatan terdahsyat dari dunia mistik hitam. Bila ditelusuri sejarahnya, Ankh berasal dari mistik Mesir kuno. Pada masa itu Ankh dipergunakan dalam upacara pemujaan RA, dewa matahari Mesir kuno yang diyakini sebagai wujud lain dari setan. Ra juga dianggap sebagai pencipta alam semesta dan disembah oleh orang-orang Mesir kuno. Lingkaran di atas kepala adalah gambaran matahari.
Ankh merupakan simbol reinkarnasi. Namun konsepnya berbeda dengan pengertian ajaran Budha dan Hindu. Dalam ajaran Mesir kuno, Ankh bermakna sebagai keabadian hidup. Syarat utama untuk menggunakan simbol ini, orang-orang Mesir kuno diwajibkan mempersembahkan kesucian para gadis perawan dalam sebuah pesta ritual yang menyeramkan.


PENTAGRAM


Simbol ini sering digunakan oleh para tukang sihir perempuan dalam melakukan prakteknya. Pentagram berhubungan dengan Lucifer dan tukang sihir perempuanLucifer berarti “putra sang pagi”. percaya bahwa
Ada beberapa kebenaran dalam gambaran tentang setan yang dilukiskan sebagai seorang ‘malaikat penerang’ dan merupakan salah satu makhluk terindah yang pernah diciptakan. Karena itu, rasa bangga dan kesombongan telah menguasai diri Lucifer. Karena sifat juga yang membuatnya terpuruk dalam kesesatan. Jika Pentagram ini diputar secara terbalik, bentuknya jadi semacam bintang yang “bertanduk”, atau bila diamati secara seksama. Simbol bintang ini dalam perputarannya seakan-akan membentuk wajah setan. Dan sampai saat ini Pentagramgereja setan di dunia. dijadikan sebuah simbol yang dipergunakan seluruh 


HEXAGRAM


Disebut Hexagram karena berbentuk bintang segi enam. Hexagram sering dipergunakan dalam upacara ritual mistik dalam dunia gaib hitam. Simbol ini harus tersedia ketika memanggil setan secara berulang-ulang selama ritual berlangsung. Kata ‘Hex’ berasal dari lambang ini.
Terdapat sebuah catatan penting yang menyangkut Hexagram yang pernah digunakan pesulap terkenal Cellini. Dulu, ia dan muridnya, Cenci, mencoba menantang setan-setan dari dalam sebuah lingkaran yang telah dilukiskan di atas tanah di Coliseum (stadion besar), kota Romawi.
Kebanyakan para setan memang akan muncul bila diundang, tapi justru kehadiran itu merusak ritual. Tapi Cellini yakin, selama ia dan muridnya berada dalam lingkaran akan aman dari serangan setan. Pada saat itu Cenci mengaku telah melihat lima sosok setan besar berusaha sekuat tenaga untuk menembus lingkaran Hexagram.
Dalam spiritual Cina, I Ching, Hexagam juga dipergunakan dengan kombinasi garis lurus dan garis putus yang berhubungan dengan energi “Yin” dan “Yang”. Hexagram, pada dasarnya sama sekali tidak menunjukkan pengertian yang bisa bikin bulu kuduk berdiri.


SCARAB


Kata Scarab berasal dari bahasa latin; Scarabaeus Sacer. Ia termasuk salah satu hewan anggota dari keluarga kumbang. Orang-orang Mesir kuno meyakini tipe kumbang jenis ini sebagai sesuatu yang keramat, disucikan dan dijadikan simbol, tanda atau jimat.
Scarab digunakan dalam upacara ritual untuk memohon hal-hal yang menyesatkan dan kotor. Sedangkan nama lain yang lebih tepat untuk kumbang satu ini adalah “Dung” (maaf, tahi!). Mungkin karena hobinya yang gemar menggali lubang di dekat tumpukan kotoran. Selain untuk tempat bertelur, juga untuk tempat penyimpanan makanan.
Di daerah tropis, bukan hal aneh bila menemukan kumbang kotoran mempermainkan gumpalan kotoran sebesar apel dengan tubuhnya. Menjijikan memang, tapi itu pula sebabnya mengapa para tukang sihir wanita suka menggunakan kumbang dalam praktek-praktek sihirnya.


EYE OF HORUS


Horus adalah sosok dewa yang berhubungan dengan matahari. Ia merupakan putra dari Isis dan Osiris. Mata Horus merupakan simbol mistik dari kekuatan gelap yang bermakna ‘Maha Tahu’ dan ‘Maha Melihat’. Biasanya ia dilukis dalam hieroglipsPiramid. Osiris adalah sang raja sekaligus hakim kematian. Ia suami dan juga abang dari Isis. Ia juga merupakan sosok dewa senior tertinggi dalam kepercayaan Mesir kuno. (Tulisan Mesir kuno) di dinding-dinding
Biasanya, Osiris sering digambarkan sebagai figur laki-laki dengan janggut menghiasi dagu dan dibungkus seperti mumi. Di atas kepalanya bertengger sebuah mahkota yang dikenal dengan nama ‘Mahkota Atef’. Biarpun ia pernah mati dalam peperangan, tapi toh ia bisa dihidupkan kembali oleh putranya, Horus. Isis adalah dewi kesuburan dan ibu dari Horus. Selain di Mesir, ia dikenal juga sebagai salah satu dewa dalam legenda-legenda Yunani dan kekaisaran Romawi.


ISIS’S CRESCENT MOON


Melengkapi pembahasan Mata Horus, bulan sabit digunakan sebagai simbolisasi dari Isis. Identitas lainnya adalah Diana, sang Ratu Surga. Kitab-kitab kuno mengkisahkan riwayat keturunannya berasal dari cucu Nuh bernama Cush. Ia menikahi seorang perempuan jahat bernama Semiramis yang kelak menjadi ratu Babylonia.
Di dalam dunia mistik sesat, ada beberapa bentuk dari perempuan jahat ini, di antaranya: Venus, Ashtoreth, Diana dan Isis. Simbol setan sering dikaitkan dengan persoalan hubungan seks yang tidak lazim. Di bawah sinar bintang dan rembulan, upacara ritual ini melibatkan para pengikutnya menikmati seks satu sama lain atas nama setan.
Berhati-hatilah terhadap simbol-simbol ini dan praktek-praktek kesesatan yang mungkin tanpa Anda sadari ada di lingkungan sekitar Anda. Biasanya kelompok aliran sesat selalu menjalankan aktifitasnya dengan cara terselubung dan bersembunyi di balik topeng-topeng ilusi yang membiuskan.

read more
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Follow me in the Fb

Followers

Page Range

Mutiara Kata

“Kita asyik dengan pertarungan militer, sukses menempa hati ikhlas, berhasil menciptakan cinta mati syahid. Tetapi, kita lalai memikirkan kekuasaan (politik). Kita tak sepenuh hati menggelutinya. Kita masih memandang bahwa politik adalah barang najis. Akhirnya, kita sukses mengubah arah angin; kemenangan dengan pengorbanan yang mahal bisa kita raih. Tetapi, menjelang babak akhir, saat kemenangan siap dipetik, musuh-musuh melepaskan tembakan ‘rahmat’ untuk menjinakkan kita.” (Tokoh Jihad Afghan-Arab)